Pada hari Sabtu, 9 Nopember 2013, kelas 3 program Cambridge berkesempatan berkunjung ke Joglo Suminar di desa Sekoto, Badas. Batik adalah warisan bangsa yang patut kita jaga dan lestarikan untuk generasi muda seperti kita.
Kesempatan ini kami gunakan untuk praktek membatik bersama. Pada pukul 08.00 WIB kami berangkat bersama menuju Joglo Batik Suminar. Kebetulan tempat outschool kali ini tidak jauh dari sekolah kami sehingga untuk sampai disana kami hanya membutuhkan waktu 15 menit saja dengan menggunakan mobil ELF Sekolah.
Setibanya ditempat, kami disambut dengan sangat ramah oleh pemilik joglo Suminar yaitu Bapak dan Ibu Suminar.
Sebelum memulai membatik, kami di beri pengetahuan tentang membatik terlebih dahulu mulai dari sejarah sampaikepada jenis jenis batik. Setelah itu, kami dibagi menjadi 6 kelompok kerja yang masing- masing kelompok didampingi oleh 2 orang teacher.
“Asyiiiiiiikkkk... Ayo kita membatik!!!” teriak anak-anak bersemangat. Kami pun memulainya dengan menyalakan kompor kecil yang digunakan untuk memanaskan malam dan mulai menggerak-gerakkan canting yang berfungsi untuk memberi malam pada pola yang sudah kami gambar sebelunya. Kami melakukannya sangat hati-hati sekali.Meskipun demikian, tetap saja menetes kesana kemari. Memang untuk membatik membutuhkan ketelatenan sendiri.
Setelah semua pola telah selesai kami canting, langkah selanjutnya yang harus kami lakukan yaitu pewarnaan, yaitu dengan memberi warna pada kain tersebut.
Ketika itu, kami bebas memilih warna apa saja yang akan kami gunakan.
Setelah selesai di beri warna, tahap selanjutnya yaitu penjemuran.
Kain yang telah diberi warna tadi dijemur sebentar yang kemudian akan dilanjutkan untuk di cuci dengan larutan HCL yang berfungsi untuk mengikat unsur warna warna pada kain.
Setelah selesai di beri warna, tahap selanjutnya yaitu penjemuran.
Kain yang telah diberi warna tadi dijemur sebentar yang kemudian akan dilanjutkan untuk di cuci dengan larutan HCL yang berfungsi untuk mengikat unsur warna warna pada kain.
Tahap selanjutnya yaitu pengeringan. Kain yang sudah di cuci dengan larutan HCL tadi di jemur lagi supaya kering.
Ketika itu, hasil kami pun sudah dapat dilihat. Hasilnya pun sudah sangat lumayan, bahkan sangat memuaskan untuk ukuran pemula seperti kami. Kemudian bapak Suminar memilih yang terbaik diantara kami, mereka yang terbaik yaitu batik hasil cantingan dari Mrs. Riyah, Mrs. Anna, Mrs. Eri, sedangkan dari siswa yaitu hasil karya dari Astita.
Dan akhirnya kami pun pulang dengan hati yang sangat senang. Selain bertambah ilmu, kami juga mendapatkan tabahan pengalaman baru, yaitu “membatik”. Dan akhirnya kamipun benar-benar pulang dengan membawa tekad untuk melestarikan batik di indonesia.
Ketika itu, hasil kami pun sudah dapat dilihat. Hasilnya pun sudah sangat lumayan, bahkan sangat memuaskan untuk ukuran pemula seperti kami. Kemudian bapak Suminar memilih yang terbaik diantara kami, mereka yang terbaik yaitu batik hasil cantingan dari Mrs. Riyah, Mrs. Anna, Mrs. Eri, sedangkan dari siswa yaitu hasil karya dari Astita.
Dan akhirnya kami pun pulang dengan hati yang sangat senang. Selain bertambah ilmu, kami juga mendapatkan tabahan pengalaman baru, yaitu “membatik”. Dan akhirnya kamipun benar-benar pulang dengan membawa tekad untuk melestarikan batik di indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar